Plus

Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Targetkan Dana Sebesar Rp2 triliun

Senin, 16 November 2015

Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Targetkan Dana Sebesar Rp2 triliun

Jakarta, 16 November 2015 – Hari ini, PT Mandiri Tunas Finance (“Perseroan”), salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia, mengumumkan rencananya untuk menerbitkan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan “Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance” (PUB II) dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah).

 

Sebagai langkah awal penerbitan PUB II, di semester ke 2 tahun 2015 ini, Perseroan akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 (“Obligasi”) dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp600.000.000.000- (enam ratus miliar Rupiah) yang akan diterbitkan dalam 2 (dua) Seri yaitu, Obligasi Seri A dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan indikatif tingkat kupon 9.5% s/d 10.5% per tahun dan Obligasi Seri B dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dengan indikatif tingkat kupon 10.15% s/d 11.15% per tahun.

 

Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap triwulanan. Untuk menerbitkan Obligasi ini, Perseroan telah mendapatkan peringkat hutang jangka panjang yaitu idAA (Double A)dari Pefindo. Dana yang diperoleh dari hasil Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor Perseroan. Obligasi yang ditawarkan Perseroan akan dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% (enam puluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terhutang.

 

Direktur Utama Perseroan, Ignatius Susatyo Wijoyo, mengatakan pengalaman dan track record Perseroan yang baik, manajemen operasi yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan profil pembiayaan yang baik membuat MTF mendapatkan peringkat Obligasi yang baik. ”Kami optimistis Obligasi ini akan sukses,” kata Ignatius Susatyo Wijoyo pada Public Expose Obligasi MTF, Senin (16/11). Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ini adalah PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Mega Tbk.

 

“Rating yang sangat baik, tim manajemen yang handal dan berpengalaman di industri pembiayaan, profitabilitas yang kuat didukung dengan kinerja dan efisiensi, menjadi dasar bagi kami, penjamin emisi untuk menjamin Obligasi ini,” ujar Donny Arsal, Director – Head of Investment Banking PT Mandiri Sekuritas, sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini.

 

Kinerja Perseroan Semester I Tahun 2015

 

Perseroan membukukan kinerja positif di tengah melemahnya penjualan otomotif nasional baik roda dua maupun roda empat. MTF berhasil meraih pembiayaan baru sepanjang kuartal kedua (Q2) 2015 sebesar Rp7,84 triliun, meningkat 9,31% dibanding periode yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp7,17 triliun.

Peningkatan pembiayaan baru mendorong pendapatan MTF Q2-2015 meningkat 29,14%, dimana 72% merupakan pendapatan dari Pembiayaan Konsumen, 6% dari Sewa Pembiayaan dan sisanya dari pendapatan bunga dan lain-lain. Alhasil laba tahun berjalan MTF Q2-2015 meningkat 34,77% menjadi Rp152,7 miliar dari periode yanga sama tahun 2014 yang sebesar Rp113,3 miliar.

 

Ignatius Susatyo Wijoyo menjelaskan, komposisi pembiayaan Q2-2015 masih didominasi oleh mobil baru hingga 95%. “Nilai pembiayaan mobil baru Q2-2015 tumbuh 13% dibandingkan periode Q1-2014, sedangkan secara unit  mobil baru meningkat 4,1%. Hal ini sejalan dengan fokus usaha Perseroan di segmen pembiayaan mobil baru,” ungkap Susatyo.

Dengan pertumbuhan pembiayaan yang positif menyebabkan piutang pembiayaan yang dikelola MTF meningkat 28,07% menjadi Rp23,6 triliun termasuk pembiayaan joint financing dengan Bank Mandiri sebesar Rp15,9 triliun. Tingkat pembiayaan bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) masih dapat dikendalikan di level 1,18%.

Susatyo juga mengungkapkan, market share MTF di mobil baru periode Januari – Juni 2015 mencapai 13,7% meningkat dibanding periode yang sama tahun 2014 yang mencapai 11,8% (berdasarkan Police Registration). Peningkatan kinerja MTF ini menjadi dorongan untuk terus tumbuh positif mengingat secara nasional penjualan mobil mengalami pelemahan.